PASANG SURUT

PASANG SURUT-1

(PASANG SURUT.PDF)

Untuk apa data pasang surut

Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.

Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang tertarik mempelajari masalah pantai dan estuari, maka akan dicoba dijelaskan tentang pengertian pasang surut itu sendiri.

Pengertian Pasang Surut

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.

Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.

Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range).

Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.

hal-221.jpg

Gambar. Spring Tide dan Neap Tide

Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya.Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut.Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides).Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal.

Selain dengan melihat data pasang surut yang diplot dalam bentuk grafik (tentunya susah jika datanya banyak ya…), tipe pasang surut juga dapat ditentukkan berdasarkan bilangan Formzal (F) yang dinyatakan dalam bentuk:

F = [A(O1) + A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]

dengan ketentuan :

  • F ≤ 0.25      : Pasang surut tipe ganda (semidiurnal tides)
  • 0,25<F≤1.5 : Pasang surut tipe campuran condong harian ganda (mixed mainly semidiurnal tides)
  • 1.50<F≤3.0 : Pasang surut tipe campuran condong harian tunggal (mixed mainly diurnal tides)
  • F > 3.0        : Pasang surut tipe tunggal (diurnal tides)

Dimana:

  • F : bilangan Formzal
  • AK1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan & matahari
  • AO1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan
  • AM2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan
  • AS2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari

Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen utama, akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.

Pada buku peramalan pasang surut yang dikeluarkan oleh DISHIDROS dan BOKOSURTANAL tertulis nilai komponen pasut tersebut baik amplitudo maupun fase pada beberapa lokasi di perairan Indonesia.Nah dengan mengetahui amplitudo komponen tersebut, maka dapat dihitung kan nilai bilangan Formzal nya..so tipe pasutnya dapat ditentukan.

Nah mungkin sedikit bingung tentang apa itu komponen M2, S2, O1, K1, P1 , M4, MS4 dan lain-lain.. (saya akan coba jelaskan pada tulisan berikutnya… so sabar dulu ya..)

Daftar Istilah pada pasang surut

Mean Sea Level (MSL) atau Duduk Tengah adalah muka laut rata-rata pada suatu periode pengamatan yang panjang, sebaiknya selama 18,6 tahun.

Mean Tide Level (MTL) adalah rata-rata antara air tinggi dan air rendah pada suatu periode waktu.

Mean High Water (MHW) adalah tinggi air rata-rata pada semua pasang tinggi.

Mean Low Water (MLW) adalah tinggi air rata-rata pada semua surut rendah.

Mean Higher High Water (MHHW) adalah tinggi rata-rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang.Jika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari, maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi terttinggi.

Mean Lower High Water (MLHW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air tinggi harian pada suatu periode waktu yang panjang.Hal ini tidak akan terjadi untuk pasut harian (diurnal).

Mean Higher Low Water (MHLW) adalah tinggi rata-rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang.Hal ini tidak akan terdapat pada pasut diurnal.

Mean Lower Low Water (MLLW) adalah tinggi rata-rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode waktu yang panjang.Jika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari, maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah.

Mean High Water Springs (MHWS) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasang purnama, yaitu jika tunggang (range) pasut itu tertinggi.

Mean Low Water Springs (MLWS) adalah tinggi rata-rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut-turut selama periode pasang purnama.

Mean High Water Neaps (MHWN) adalah tinggi rata-rata dari dua air tinggi berturut-turut selama periode pasut perbani (neap tides), yaitu jika tunggang (range) pasut paling kecil.

Mean Low Water Neaps (MLWN) adalah tinggi rata-rata yang dihitung dari dua air berturut-turut selama periode pasut perbani.

Highest Astronomical Tide (HAT)/Lowest Astronomical Tide (LAT) adalah permukaan laut tertinggi/terendah yang dapat diramalkan terjadi di bawah pengaruh keadaan meteorologis rata-rata dan kombinasi keadaan astronomi.Permukaan ini tidak akan dicapai pada setiap tahun.HAT dan LAT bukan permukaan laut yang ekstrim yang dapat terjadi, storm surges mungkin saja dapat menyebabkan muka laut yang lebih tinggi dan lebih rendah.Secara umum permukaan (level) di atas dapat dihitung dari peramalan satu tahun.Harga HAT dan LAT dihitung dari data beberapa tahun.

Mean Range (Tunggang Rata-rata) adalah perbedaan tinggi rata-rata antara MHW dan MLW.

Mean Spring Range adalah perbedaan tinggi antara MHWS dan MLWS.

Mean Neap Range adalah perbedaan tinggi antara MHWN dan MLWN.

Visualisasi Data Kelautan dengan Ocean Data View-3

Membuka File Netcdf dengan ODV

Saat ini telah banyak data oseanografi yang disimpan dengan format NetCDF (network Common Data Form), untuk lebih detail mengetahui “apa itu NetCDF” silahkan klik disini).  Setelah pada tulisan sebelumnya diulas tentang penggunaan Ocean Data View.  Pada tulisan ini akan dicoba menggali lebih banyak lagi tentang software ini terutama berkaitan dengan cara membaca file dengan format NetCDF (extention “nc”) menggunakan Ocean Data View (ODV).  Memang banyak software lain yang dapat digunakan untuk membaca format data ini (bagi yang tertarik menggunakan Matlab untuk membaca file netcdf silahkan klik disini….)

Data yang digunakan sebagai contoh pada latihan ini adalah data kecepatan angin untuk sumbu x (uwnd.10m.gauss.1997.nc) data ini dapat diunduh dari sini

Tahapan-tahapannya..

  • Silahkan buka program ODV, setelah ODV terbuka maka pilih File – Open (Gambar 1)

Gambar 1.

  • Selanjutnya buka folder file netcdf yang kita punya (extension nc) , pilih File of type- netCDF Files (Gambar 2)  lalu pilih Open

Gambar 2.

  • Akan muncul tampilan seperti Gambar 3.  Pada tampilan ini akan ditunjukkan variable apa saja yang terdapat pada file yang kita buka (uwnd.10m.gauss.1997.nc ).
  • Tekan dan tahan ctrl pada keyboard, selanjutnya arahkan mouse pada masing-masing variable, maka di jendela sebelah kanan akan muncul deskripsi masing-masing variable.  Arahkan mouse sehingga semua deskripsi variable akan muncul.  Lalu klik Next

Gambar 3.

  • Akan muncul tampilan seperti Gambar 4, klik Next

 Gambar  4.

  • Setelah muncul tampilan seperti Gambar 5, pilih Use Dummy Variable, lalu klik Next

 Gambar  5.

  • Data yang terdapat pada file uwnd.10m.gauss.1997.nc merupakan data seluruh dunia, pada tampilan berikutnya (Gambar 6), kita akan batasi area yang akan kita ambil datanya adalah daerah Indonesia.
  • Disini ada 2 cara yang dapat kita lakukan, pertama kita pilih Zoom into Map, akan muncul kotak pada jendela sebelah kanan.  Kotak ini dapat kita perbesar atau perkecil dengan menggeser pada sisi batas kotak ini, nah cobalah batasi untuk wilayah Indonesia.

 Gambar  6.

  • Cara kedua yang dapat kita lakukan adalah, klik pada lon, kemudian klik Subset Coordinate, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 7.  Nah tinggal pilih First merupakan batas kiri lalu klik << , jika salah pilih kita dapat mengembalikan dengan klik >>,  Last merupakan batas kanan (untuk Longitude) lalu klik OK lakukan dengan cara yang sama.

 

  • Dengan cara yang sama lakukan juga untuk lat, dimana First merupakan batas atas, Last merupakan batas bawah.
  • Kalau ingin memilih untuk waktu tertentu saja, lakukan dengan cara yang sama untuk time.

 Gambar  7.

  • Setelah selesai memilih area, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 8, dimana grid menyatakan posisi yang memiliki data.  Kemudian klik Finish

 Gambar  8.

  • Setelah kita pilih Finish maka akan ditampilkan daerah yang memiliki data sesuai dengan pembatasan wilayah yang telah kita lakukan (Gambar 9).

 Gambar  9.

  • Sekarang data sudah ditampilkan, namun kita ingin melihat text filenya, bagaimana caranya?

 

  • Ok, kita pilih Export-ODV Spreadsheet (Gambar 10)

 Gambar  10.

  • Pilih dimana file tersebut kita akan simpan serta tipe filenya.  Simpan saja dalam format txt, toh nantinya bisa dibuka di Excell jika ingin diolah lebih lanjut.
  •  Lalu pada tampilan Select Variables for Output (Gambar 11) pilih Select All jika kita ingin seluruh variable di export.

 Gambar  11.

  •  Lalu klik OK, kemudian akan muncul tampilan seperti Gambar 12, pilih OK, tinggal tunggu sesaat maka seluruh data yang kita crop telah di export.

 Gambar  12.

  •  Nah sekarang tinggal dibuka file txt (file hasil export tadi).. Maka akan muncul deskripsi tentang file di bagian atas serta data-data pada area yang telah kita pilih (Gambar 13).

 Gambar  13.

Ok, akhirnya saya ucapkan Selamat Mencoba dan Sukses untuk Anda

 

 

 

Visualisasi Data Kelautan dengan Ocean Data View-2

Langkah Pengoperasian Software ODV

Membuka program ODV, klik icon ODV pada desktop, setelah itu akan muncul tampilan berikut:

Gambar-1

Membuat nama file

Klik menu File, pilih New, kemudian ketik nama file. Setelah nama file diketik dan dienter, maka akan muncul window baru menyatakan bahwa nama file yang diketik belum ada, klik OK. Muncul lagi windows sekali lagi klik OK. Selanjutnya akan muncul tampilan tentang parameter yang ingin diplotkan seperti contoh berikut.

Gambar-2

Bila parameter yang ingin diplotkan belum ada, misalnya: transparansi, chlorophyll dsb, maka dapat ditambahkan dengan menuliskan nama parameter pada kolom New Variable, kemudian klik OK. Setelah itu akan muncul window baru yang menayangkan peta dunia. Namun, yang perlu diperhatikan adalah pada baris keempat dari atas tertulis collection is empty, artinya bahwa belum ada data.

 

Mengimport data.

Untuk mengambil atau membuka file data dilakukan dengan mengklik Menu Import, kemudian pilih ODV SpreadSheet. Pilih data yang akan digunakan sesuai dengan nama file data yang tersimpan, kemudian dibuka dengan menekan tombol open.

Setelah nama file yang ingin diproses dibuka maka akan muncul tampilan seperti berikut. Kolom sebelah kiri menunjukkan isi parameter data yang dipilih, kolom sebelah kanan menunjukkan kolom label.

Gambar-3

 Setelah diklik OK, maka keluar tampilan yang  diharapkan kita melakukan penyelarasan nama parameter antara parameter yang digunakan dengan nama parameter standar yang ada di dalam Software ODV (Tanda * menyatakan bahwa variabel sebelah kiri telah terkoneksi dengan variabel yang sama dengan yang di sebelah kanan).  Jika belum maka klik file yang sebelah kiri kemudian klik yang sebelah kanan lalu klik Associate, maka file tersebut akan terkoneksi.

Gambar-4

Setelah selesai melakukan Associate, klik OK maka akan muncul window seperti berikut

Gambar-5

Lakukan lagi sekali penyelarasan antara Source File dan Target File sama pada langkah sebelumnya, kemudian klik OK. Muncul window baru yang menampilkan peta dunia lengkap dengan koordinat (longitude dan latitude), kemudian muncul titik merah sebagai tanda bahwa stasiun tempat sampling CTD telah diplot.

Kemudian pada saat itu juga muncul window lainnya yang sifatnya konfirmasi bahwa data yang diplot dari 3 stasiun (tergantung berapa banyak stasiun pada data) telah diimpor dari subdirektori dimana file disimpan. Kemudian klik OK.

 

Zoom

menampilkan lokasi pengukuran dalam skala yang lebih rinci, sehingga lokasi pengukuran atau stasiun sampling tampak lebih jelas. Proses Zoom dapat dilakukan berkali-kali, meng-klik mouse sebelah kanan, lalu muncul garis merah di sekeliling peta, lalu ditarik sesuai dengan besar cangkupan luas yang diinginkan

Gambar-6

Mendefinisikan garis transek.

Untuk membuat garis transek, pertama klik daerah di luar gambar peta, kemudian pilih mode (ada scatter mode, map mode, surface mode, section mode) pilih section mode. Window yang sama akan muncul kembali, klik gambar lokasi sampling, maka akan muncul beberapa pilihan, pilih Define Section dan lanjutkan ke Define Section Spin. Tarik garis merah dari ujung transek yang satu ke ujung transek yang lainnya seperti tampilan di bawah. Pada saat yang sama juga muncul window, diminta untuk mengisi nama transek (section title). Kemudian klik OK.

Gambar-7

Gambar-8

Berikutnya akan muncul window yang menanyakan apakah proses yang dilakukan mau disimpan? Tentu saja harus dijawab Yes. Sehingga akan muncul tampilan berikut.

Gambar-9

Di dalam window muncul 7 gambar sekaligus, empat gambar merupakan sebaran melintang, dua gambar berupa skater diagram dan satu gambar merupakan peta lokasi pengambilan sampel. Untuk mendapatkan gambar yang lebih bagus terutama pada gambar sebaran melintang, harus dilakukan pengaturan dengan cara mengklik gambar, kemudian pilih Display Option. Misalnya dilakukan untuk sebaran melintang suhu dan salinitas. Pertama kita klik VG gridding, kemudian skala x dan y dinaikkan menjadi 150. Perubahan komponen lainnya bisa saja dilakukan sesuai dengan keinginan kita. Setelah melakukan proses tersebut, klik OK. Maka akan muncul tampilan baru seperti gambar berikut

Gambar-10

Gambar-11

Bila ingin menggambarkan atau menampilkan sebaran mendatar dari parameter oseanografi diatas, tentu harus menggunakan transek lebih dari satu. Langkah-langkahnya sama seperti diatas, pilih surface mode.

Gambar-12

Visualisasi Data Kelautan dengan Ocean Data View-1

Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputasi memungkinkan kita untuk menganalisis, menyajikan memvisualisasi data yang jumlahnya besar ke dalam suatu gambar, grafik, atau tampilan lain sehingga data tersebut informatif dan menarik.

Banyak software yang bisa dilakukan seperti Surfer, Matlab, Ocean Data View dan lain-lain.Untuk kali ini saya akan mencoba memberikan gambaran tentang Ocean Data View.Kenapa Ocean Data View, alasan yang paling sederhana adalah karena software ini dapat diperoleh secara gratis dari internet (http://odv.awi.de/en/home/).Ocean Data View (ODV) adalah software yang dikembangkan oleh Prof. R. Schlitzer dari Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research, Bremerhaven, Germany.

Software ODV ini dapat digunakan secara langsung dengan format data yang direkam dari CTD selain itu kita juga dapat memasukkan data hasil pengukuran dengan alat lain sesuai format yang diberikan oleh ODV (setelah ODV diinstal bisa lihat di folder sample).

Ada beberapa kelebihan lain yang akan anda temukan disaat anda telah menoperasikan software ini..

Bagaimana langkah pengoperasian software ODV……???

 

Pengoperasian ODV

Membuka File NetCdf dengan ODV

Silahkan Download di sinigr

SOFTWARE KELAUTAN

1.   Pengolah Data Pasang Surut

WORLDTIDES 2010

Worldtides adalah program yang digunakan untuk menganalisa dan memprediksi perubahan muka air (pasang surut). Analisa pasang surut dengan program ini menggunakan metode reduksi Harmonik Least Square dan metode ini dapat menyelesaikan 35 konstanta pasut. Program ini didesain untuk dapat dipergunakan dengan mudah. GUI (Graphical User Interface/ Antarmuka Grafis Pengguna) memudahkan untuk menyiapkan dengan pengukuran ketinggian pada suatu deret waktu ke dalam komponen pasut maupun nonpasutnya.

Setelah konstanta yang dipilih selama analisi berlangsung, pengguna dapat melakukan prediksi pasut astronomis, ketinggian muka air yang bervariasi terhadap frekuensi pasut yang diketahui yang dapat dihubungkan dengan interaksi gravitasi antara bumi, bulan dan matahari.

 

2.  Visualisasi Data

Ocean Data View (ODV)

Ocean Data View (ODV) adalah software yang dikembangkan oleh Prof. R. Schlitzer dari Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research, Bremerhaven, Germany.  Software ODV ini dapat digunakan secara langsung dengan format data yang direkam dari CTD selain itu juga dapat memasukkan data hasil pengukuran dengan alat lain sesuai format yang diberikan oleh ODV (setelah ODV diinstal bisa lihat di folder sample).

–  Ferret

Konversi Data Garis Pantai

Konversi Data Garis Pantai dari SHP menjadi TXT

Dari beberapa model oceanografi yang pernah saya liat, hampir sebagian besar memerlukan data batimetri dan data garis pantai. Data batimetri mungkin sudah dijelaskan secara sekilas sebelumnya. Nah untuk kali ini saya mencoba menguraikan tentang garis pantai. Data garis pantai ini diperlukan sebagai daerah batas untuk model. Dan model akan meminta file garis pantai dengan extension yang berbeda-beda.. Untuk amannya buat file garis pantai dalam bentuk notepad.

Bagaimana cara mengatasinya jika punya file dalam extension SHP?
Nah bagaimana caranya jika saya memiliki file garis pantai dalam bentuk shp? Bisa kah data tersebut digunakan untuk data garis pantai pada model..?

Jangan panik…yang pasti buatlah terlebih dahulu garis pantai tersebut sebagai point..coba liat pada tulisan tentang digitasi pada tulisan Peta Batimetri.. Nah yang menjadi permasalahan mungkin yang akan ditampilkan hanya ID tanpa ada koordinatnya… Bagaimana memunculkan nilai koordinatnya..?

Ini dia langkah-langkah yang dapat anda coba..

Buka file garis pantai yang dalam bentuk point…

  • Open Theme Table….
  • Setelah tabel terbuka, maka klik Table, Start Editing
  • Edit, Add Field, tambahkan kolom baru dengan membuat nama Longitude, masukkan Decimal Place, sebanyak yang anda inginkan….
  • Klik OK
  • Sama seperti langkah sebelumnya, buat kolom baru berikutnya dan beri nama Latitude, klik OK. Maka akan muncul dua kolom baru dengan judul Longitude dan Latitude.
  • Klik pada judul kolom Longitude yang baru dibuat, kemudian klik toolbox Calculate (gambarnya seperti gambar kalkulator..).
  • Nah akan muncul tampilan Field Calculator..
  • Pada tampilan ini akan ada tulisan Shape.. nah klik dua kali pada tulisan Shape..maka tulisan Shape akan muncul di kotak kosong bagian bawah…
  • Kemudian setelah tulisan [Shape] ketik titik (cukup simbol titik aja..) kemudian getx, coba perhatikan pada table akan muncul nilai bujurnya..
  • Dengan cara yang sama untuk Latitude juga lakukan perintah berikut…. setelah tulisan [Shape] ketik titik kemudian ketik gety, coba perhatikan pada table akan muncul nilai lintangnya….
  • Kemudian klik Table, Stop Editing dan simpan perubahan yang dilakukan dengan klik save..
  • Maka anda akan memperoleh table yang berisi titik-titik garis pantai beserta koordinatnya..
  • Coba buka file dbf nya dengan Excel, anda akan melihat nilai koordinatnya… kemudian save as dalam bentuk txt, sehingga dapat dibaca notepad.
  • Tidak susah kan…

SELAMAT MENCOBA & SUKSES UNTUK ANDA

Peta Batimetri

Mendapatkan peta batimetri digital dari lembaga-lembaga nasional saat ini memang masih susah, kalaupun ada mungkin perlu mengeluarkan biaya yang sedikit ekstra apalagi untuk ukuran mahasiswa, belum lagi ditambah tidak semua wilayah perairan kita memiliki peta batimetri digital.Bagaimana cara mengatasinya?

Saat ini peta-peta batimetri yang gratis dan dalam format digital sudah banyak tersedia di internet misalnya:

Memang untuk dapat mengakses file-file tersebut diperlukan koneksi internet yang cukup bagus karena ukuran datanya cukup besar. Data TerrainBase memiliki ukuran sekitar 17MB, ETOPO2 berukuran 80MB, SSB berukuran 133MB, dan GEBCO berukuran 274MB (semua dalam kondisi terkompres).

Cukup dengan ini..?

Beberapa hari belakangan ini, beberapa teman sering bertanya kepada saya, bagaimana caranya agar peta lembaran yang dia dapatkan dari salah satu instansi dapat dibuat menjadi digital.. karena data yang didownload terlalu kasar (kebetulan dia mengambil pada area yang sempit dan dekat pantai)…

Banyak jalan menuju Roma… itu kata orang tua saya dulu..

Salah satu caranya, kita dapat mendigit peta tersebut dengan Arc View, memang akan memakan waktu, tapi gak ada salahnya mencoba.. Nah berikut ini saya coba paparkan secara singkat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk digitasi peta dengan Arc View

Digitasi Peta dengan Arc View

  • Aktifkan “extension” image analysis, TIFF or JPEG
  • Add Theme, pilih gambar yang mau didigitasi.
  • Tool Align akan aktif
  • Kita akan memulai dengan penentuan titik kontrol. Pilih Tool Align
  • Klik kiri disalah satu titik sudut, mouse jangan digeser kemudian klik kanan pada mouse
  • Pilih “Enter To Coordinate (pada bagian paling bawah)
  • Masukkan koordinat x (bujur) dan y (lintang)
  • Setelah nilai koordinat dimasukkan, klik OK
  • Ulangi langkah diatas untuk titik sudut yang lainnya.
  • Proses registrasi pada titik control, dapat dilakukan dengan memasukkan nilai koordinat pada tiga titik sudut
  • Untuk proses digitasi, klik View, kemudian pilih New Theme
  • Pilih bentuk theme yang akan kita buat (Pilihan dapat berupa Point, Line dan Polygon).
  • Klik OK, akan muncul perintah akan disimpan dimana dan nama file theme tersebut
  • Jika anda memilih line, maka pada toolbar klik gambar garis, kemudian buatlah garis yang akan anda jadikan sebagai line
  • Setelah selesai, Klik Theme kemudian pilih Stop Editing, maka garis yang anda buat akan dijadikan sebagai theme baru
  • Selamat mencoba dengan bentuk theme-theme yang lainnya

SELAMAT MENCOBA & SUKSES UNTUK ANDA

Buku Gratis Download

Halaman ini terinspirasi dengan kondisi saya di daerah yang agak susah untuk mencari buku-buku dan tulisan yang berkaitan dengan bidang kelautan.Padahal menurut pemikiran saya (mudah-mudahan banyak yang sependapat..) untuk memajukan bangsa ini tidak cukup hanya dengan melihat tetapi juga tentunya perlu juga membaca apa yang telah dilakukan dan bagaimana orang lain melakukannya

Halaman ini juga bukan bermaksud untuk membajak, namun lebih kepada melihat kondisi dimana susahnya mendapatkan buku-buku berkualitas dari luar.Kalaupun ada buku, belum tentu semua orang sanggup untuk membelinya.. tul kan..?

Nah bagi yang gak sempat atau kesulitan tuk browsing, berikut ini saya coba berikan judul buku serta alamatnya, tinggal klik aja pada judul buku yang anda inginkan berikut ini. Anda akan dibawa langsung ke alamat buku yang anda inginkanBagi yang punya alamat lain silahkan kabar-kabari, mudah-mudahan kita bisa berbagi dengan orang lain.

1.  Physical oceanography of the southeast Asian waters.  Wyrtki

MARINE & FISHERIES

Descriptive Physical Oceanography

Biology of the Southern Ocean

The Ocean Engineering Handbook

Ecosystems of the Deep Ocean (Ecosystems of the World, Volume 28)

Nonlinear Physical Oceanography: A Dynamical Systems Approach to the Large Scale OceanCirculation and El Nino (Atmospheric and Oceanographic Sciences Library)

Algae

Hydrodynamics

Algal Culturing Techniques

by Robert A. Andersen

Onshore Impacts of Offshore Oil

by William J. Cairns, Patrick M. Rogers

Integrated Livestock-Fish Farming Systems

Ocean Acoustics: Theory and Experiment in Underwater Sound

Marine Protected Areas for Whales, Dolphins and Porpoises: A World Handbook for Cetacean Habitat Conservation

Marine Chemistry (Handbook of Environmental Chemistry)

Safety and Quality Issues in Fish Processing

Clean Coastal Waters: Understanding and Reducing the Effects of Nutrient Pollution
by Committee on the Causes Management of Eutrophication National Research Council

Biotechnology and Genetics in Fisheries and Aquaculture

Water Quality Hazards and Dispersion of Pollutants
by Wlodzimierz Czernuszenko Pawel Rowinski
Password:TOTQNMEMBERS

Ecological Effects of Waste Water: Applied Limnology and Pollutant Effects, Second Edition
by E.B. Welch

Marine Geochemistry

Marine Parasitology
Password:7383-8321-8567-IHGI-6653

Aquatic Chemistry

Bioactive MarineNatural Products
Password:632zzt

Fish Diseases and Disorders: Fish Diseases and Disorders

Advances in Parasitology, Volume 52 (Advances in Parasitology)

Password:lekar

OCEAN – ATMOSPHERE

Air-Sea Interaction: Laws and Mechanisms

Tropical Cyclones: Climatology and Impacts in the South Pacific by James P Terry

Physical Approach to Short-Term Wind Power Prediction

Abrupt Climate Change: Inevitable Surprises by National
Research CouncilOcean Studies Board

Dynamics of the Atmosphere: A Course in Theoretical Meteorology

REMOTE SENSING

Remote Sensing and Climate Modeling: Synergies and Limitations (Advances in Global Change Research)

Coastal and Marine Geo-Information Systems, Applying the Technology to the Environment

Laser Remote Sensing: Fundamentals and Applications

Transforming Remote Sensing Data into Information and Applications byNational Research Council (U.S.)

KOMPUTER

1.Graphics and GUIs with MATLAB, Third Edition
Password:http://www.AvaxHome.ru

2.Numerical Methods in Engineering with MATLAB
Password:ebooksatkoobe

3.Engineering and Scientific Computations Using MATLAB Part 1

4.Engineering and Scientific Computations Using MATLAB Part 2

5.A Guide to MATLAB: For Beginners and Experienced Users 2001-08
atau
A Guide to MATLAB: For Beginners and Experienced Users 2001-08


SELAMAT MENCOBA

&

SUKSES UNTUK ANDA